Home » » Asal Usul dan sejarah Reage

Asal Usul dan sejarah Reage



Music Reggae 


Music Reggae mempunyai tempo yang lebih lambat dibandingkan dengan musik Ska dan RockSteady, dengan dentum bas dan rhythm guitar lebih menonjol, memberikan nuansa irama music reggae ini, terdengar mengasikkan. Iramanya yang dinamis membuat pendengarnya bergoyang santai, sehingga mereka ikut menghayati ditiap lirik-liriknya.
Kehadiran musik reggae ini, sebagai bentuk penyampaian pesan yang dituangkan melalui lirik lagu yang terkait dengan tradisi religi Rastafari dan permasalahan social politik humanistik maupun universal. Jadi dapat dikatakan bahwa musik Reggae juga merupakan sebuah musik bagi para pemberontak.

Perkembangan musik yang satu ini memang sangat pesat. Musik Reggae pun akhirnya mengalami perkembangan menjadi Roots Reggae dan Dancehall Reggae yang terjadi pada akhir tahun 1970. Nama Roots Reggae sendiri diberikan oleh para Rastafarian, yang berarti sebuah musik spiritual yang diperuntukan bagi “Jah” yang berarti tuhan bagi para Rastafarian.

Para pecinta reggae identik dengan atribut yang mewakili style kaum Rastafarian diantaranya, rambut gimbal, bendera dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hijau. Ada kebanyakan orang yang merasa kurang nyaman melihat kaum yang berambut gimbal dengan segala atribut yang mempunyai kombinasi warna merah, kuning, dan hijau, namun hal itu merupakan ungkapan bahwa mereka menggemari aliran music reggae.

Dilihat dari karateristiknya, pernah ada gak di benak kalian muncul sebuah pertanyaan, kenapa reggae identik dengan warna merah-kuning-hijau???  Ketiga warna yang identik itu adalah warna merah, kuning/emas, dan hijat, yang melambangkan warna bendera dari Ethiopia. Warna-warna ini adalah lambang gerakan Rastafara, dan kesetiaan kaumnya terhadap negaranya sendiri atau sebagai ungkapan rasa nasionalisme tinggi terhadap negaranya. Warna  Merah melambangkan darah para martir, kuning/emas melambangkan kekayaan dan kemakmuran yang ditawarkan Afrika, sementara hijau melambangkan tetumbuhan Afrika . Menurut sejumlah pakar Ethiopia menyatakan, warna merah, kuning/emas, dan hijau dilambangkan sebagai sabuk Perawan Maria, yaitu pelangi.

Sedangkan dari 7 unsur warna pelangi, diantaranya terdapat tiga warna yang sangat identik dengan kaum rastafari.
Sebagian orang mempunyai pandangan negative tentang kebiasaan para penikmat reggae. Oleh karena itu, aliran reggae ini, pernah menjadi buah bibir sebagian kecil masyarakat di dunia, mereka menganggap music ini sangat berbahaya bila ditinjau dari segi lirik lagu mapun lifestyle yang melekat pada penggemarnya. Penggunaan cannabis alias ganja oleh para musisi Reggae banyak diikuti oleh para pendengar dari musik ini, karena efek yang ditimbulkan oleh ganja memang sangat cocok dengan irama musik Reggae. Bahkan tidak sedikit yang beranggapan bahwa penggunaan cannabis atau ganja merupakan salah satu ritual yang wajib dilakukan oleh para Rastafarian.

Namun bagi sebagian besar orang, reggae yang seutuhnya dapat memberikan pengaruh yang positif. Selain lirik lagu reggae berisi pesan perdamaian, juga memberikan dorongan untuk membuat hidup lebih baik. “Your life is worth much more than gold” itulah potongan lirik dari lagu Jammin’ yang mengartikan bahwa hidup kamu lebih bersinar dan mahal daripada emas. Lirik itulah yang selalu membangkitkan semangat untuk orang-orang yang tertindas. Pesan yang selalu Bob marley nyanyikan dalam Redemption Song dan yang selalu membekas dihati para penggemar Bob Marley adalah “Emancipate Your Selves From Mental Slavery” (emansipasikan dirimu dari mental budak).

Awal mula dari semua ini berasal dari sang legendaris Bob Marley yang terlahir dengan nama Robert Nesta Marley pada tanggal 6 Februari 1945, di sebuah desa di Saint Anna, Jamaica, Bob Marley merupakan Sang legenda Reggae yang tidak akan ada habisnya dibicarakan. Ia merupakan salah satu musisi yang sangat mendunia. Selain berprofesi sebagai penyanyi, Bob Marley juga sangat piawai dalam memainkan gitar dan menjadi seorang penulis lagu yang handal.
Pada tahun 1963 Bob Marley bersama Bunny Livingston, Peter McIntosh, Junior Braithwaite,

Beverly Kelso dan Cherry Smith membuat sebuah band yang bernama The Teenagers. Nama The Teenagers sendiri tidak bertahan lama dan kemudian berubah menjadi The Wailing Rudeboys yang kemudian disempurnakan menjadi The Wailers. Perjalanan Marley sendiri dilaluinya layaknya musisi, hingga kesuksesannya menghasilkan sesuatu yang bermakna bagi penggemarnya.

Namun Marley tidak lama merasakan kejayaannya tersebut. Pada bulan Juli 1977 Marley divonis menderita penyakit kanker, dan penyakit tersebut pun mulai menjalar ke beberapa bagian vital tubuhnya seperti otak dan hati yang membuatnya harus banyak beristirahat. Pada tanggal 11 Mei 1981 sang legenda Reggae ini pun menghembuskan nafas terakhirnya dengan meninggalkan tiga belas anak. Walaupun telah meninggal, nama Bob Marley seakan tidak pernah lenyap dari dunia musik, khususnya musik Reggae. Bahkan musik Reggae pun semakin diterima dunia. Mungkin ini lah salah satu cara yang harus dilakukan oleh sang dewa Reggae untuk tetap menghidupkan musik Reggae.


1 komentar:

  1. Artikelnya makasi banyak yah! jadi tau sejarah musik regae, informasinya juga lengkap dan jelas banget. sukaak!

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts